Judul: Kekerasan Atas Nama Agama dalam Islam: Ekspedisi Militer Awal Kaum Beriman di Madinah
Penulis: Khairul Amal
Tebal Halaman: xiv + 180
Ukuran Buku: 14,5 cm x 20,5 cm
No. ISBN: 978-602-61944-2-8
TENTANG PENULIS
Nama: Khairul Amal
Alamat: Padang
Email: 680amal@gmail.com
SEKILAS TENTANG BUKU
Rentang waktu paling penting dalam sejarah panjang Islam adalah masa hidup Nabi Muh}ammad SAW. Sosoknya merupakan teladan dan panutan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun dalam hal ini, sumber sejarah yang ada memberi kita banyak persoalan yang harus dipecahkan sebelum kita bisa mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan Nabi Muh}ammad SAW. Selain karena persoalan-persoalan seperti sumber sejarah yang tidak sezaman; narasi yang kontradiktif; teks-teks yang telah mengalami proses penambahan dan penyuntingan; serta teknik mengombinasikan beberapa khabar yang berbeda dalam menyusun suatu narasi utuh yang digunakan oleh beberapa sejarawan, kita juga dituntut harus bisa memisahkan antara materi-materi yang berisikan legenda dan materimateri yang berisikan fakta. Selain itu, kita juga dituntut harus mampu mengenali topoi kesusastraan yang berulangkali muncul dalam narasi sejarah Islam. Oleh karena itu, “Pencarian atas sosok historis Muh}ammad” ini, meminjam istilah F. E. Peters, menawarkan tantangan yang sangat besar bahkan bagi sejarawan Islam yang berpengalaman sekalipun.
Bagi muslim abad 2-3 H/ 8-9 M, jihad merupakan sebuah pengejawantahan, bahkan menjadi bukti ketakwaan bagi Kaum Beriman Awal di Madinah dalam menjalankan agama Islam. Namun demikian, timbul sebuah pertanyaan tentang apakah pada saat itu jihad sepenuhnya dimotivasi oleh semangat keagamaan?
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ekspedisi-ekspedisi militer awal yang dilakukan Nabi Muh}ammad SAW dan Kaum Beriman Awal di Madinah (ghazwah dan sariyyah) tidak sepenuhnya dimotivasi oleh semangat keagamaan, sebagaimana yang diklaim oleh sumber-sumber sejarah Islam. Dalam hal ini, motif-motif ekonomi dan politik menjadi faktor pendorong yang lebih dominan.