Penulis: Dr. Muhammad Abrar Parinduri
Tebal Halaman: xiv + 344
Ukuran Buku: 15 cm x 22 cm
No. ISBN: 978-602-5668-04-3
TENTANG PENULIS
Nama: Dr. Muhammad Abrar Parinduri
Alamat: Kota Medan
Email: abr_mumtaz@yahoo.co.id
SEKILAS TENTANG BUKU
Negara Indonesia adalah bangsa yang multikultural. Dikatakan demikian karena di dalam kehidupan masyarakatnya diwarnai oleh berbagai jenis kelompok etnis atau suku bangsa, bahasa, adat istiadat, budaya, agama atau sistem religi. Kenyataan yang demikian tentu telah dibuktikan lewat adanya suku-suku yang menetap dan hidup di wilayah Indonesia. Dalam penelitian etnologi dikatakan bahwa jumlah suku bangsa yang hidup di Indonesia lebih kurang 600, dengan identitas budayanya sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Di samping itu, multikulturalisme Indonesia juga dapat dibuktikan dengan adanya kepercayaan yang beraneka ragam seperti antara lain Islam, Kristen, Kristen Protestan, Hindu, Budha, Konghucu serta berbagai macam aliran kepercayaan.
Sebagai sebuah bangsa yang memiliki keragaman agama, budaya dan bahasa maka peluang untuk menimbulkan permasalahan di tengah-tengah masyarakat pasti akan terjadi pula seperti yang dihadapi belakangan ini. Beberapa permasalahan yang sedang hangat adalah: korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, perseteruan politik, kemiskinan, kekerasan, separatisme, perusakan lingkungan, pelecehan seksual, pemaksaan keyakinan dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk selalu menghormati hak-hak orang lain.
Mencermati permasalahan tersebut, salah satu ikhtiar yang perlu dibangun adalah dengan menyelenggarakan pendidikan multikultural. Oleh karena itu, melalui bukunya ini penulis menyajikan hasil penelitian tentang bagaimana pelaksanaan pendidikan multikultural di sekolah berbasis agama yang ada di Sumatera Utara. Pemilihan Sumatera Utara sebagai tempat peneliti mengingat di provinsi ini memiliki aneka ragam budaya, suku, adat istiadat dan agama.
Melalui buku ini juga penulis membeberkan sekaligus memberikan jawaban tentang adanya kekhawatiran dari para orang tua maupun masyarakat dengan praktik pendidikan multikultural. Rasa khawatir yang muncul tersebut diantaranya berkaitan dengan model pendidikan agama seperti apa yang diajarkan kepada siswa yang memiliki latar belakang agama berbeda, bagaimana interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antar sesama guru, interaksi antara sekolah dengan orang tua siswa, dan interaksi antara guru dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, sebaiknya anda membaca buku ini.