Penulis: Muhammad Miftakhur Risal
Tebal Halaman: xiv + 231
Ukuran Buku: 14,5 cm x 20,5 cm
No. ISBN: 978-602-50515-9-3
TENTANG PENULIS
Nama: Muhammad Miftakhur Risal
Alamat: Semarang
Email: iftah.risal@gmail.com
SEKILAS TENTANG BUKU
Problem teks al Qur’an sebenarnya sudah ada bahkan di awal abad pertama hijriyah. Hal itu terlihat misalnya dalam suatu riwayat penah terjadi kesalahan dari seseorang yang membaca surat at Taubah (9) ayat 3. Semestinya dibaca rafa’ namun dibaca nas{b. Hanya saja kesalahan seperti ini dapat segera diluruskan mengingat jumlah orang yang otoritatif baik dalam kefasihan bahasa Arab maupun dalam hafalan al Qur’an masih banyak. Ketika jumlah mereka semakin berkurang, gagasan untuk menuliskan al Qur’an menjadi satu mushaf muncul.
Bahasa al Qur’an adalah bahasa yang puitik dan sastrawi. Meski al Qur’an sendiri sudah menafikan bahwa al Qur’an bukanlah shi’r (puisi Arab), namun menurut Achmed Achratie gaya bahasa yang digunakan mirip dengan puisi Arab. Hal ini terbukti dengan adanya similaritas dalam sejumlah ayat metaforis antara pengalaman religi dengan pengalaman estetik dimana yang terakhir identik dengan topik-topik pada puisi Arab. Upaya penolakan terhadap klaim bahwa al-Qur’an adalah puisi, hanyalah dalam rangka mengukuhkan superioritas retorik al Qur’an atas puisi-puisi Arab.
Berangkat dari fenomena di atas, melalui buku ini penulis mengusulkan pendekatan pragmatik. Dengan pragmatik, makna dari suatu wacana atau teks yang dalam wujud formalnya menyimpang tersebut dapat ditentukan secara lebih akurat. Penulis berpendapat bahwa pragmatik mampu menjangkau dengan jangkauan yang lebih jauh. Pragmatik memberi gambaran jelas mengenai keterkaitan antara teks dengan kontek. Lebih dari itu, keterbacaan pragmatik lebih luas dari teori-teori bahasa Arab pada umumnya. Melalui buku ini penulis mengkaji dan meneliti tentang pendekatan pragmatik dalam pola peralihan dalam Al Qur’an, khususnya mengenai asumsi inkonsistensi kata kerja.