Penulis: Dr. Firman Mansir
Tebal Halaman: xviii + 388
Ukuran Buku: 15 cm x 22 cm
No. ISBN: 978-602-5668-06-7
TENTANG PENULIS
Nama: Dr. Firman Mansir
Alamat: Sungguminasa-Gowa, Sulawesi Selatan
Email: firmanmansir@yahoo.co.id/ firmanmansir@gmail.com
SEKILAS TENTANG BUKU
Secara umum pendidikan bertujuan membantu manusia menemukan hakikat kemanusiaannya. Dalam kata lain, pendidikan mestinya mampu mewujudkan manusia seutuhnya. Pendidikan merupakan landasan utama dalam mewujudkan sebuah perubahan. Hanya dengan pendidikanlah paradigma, sikap dan perilaku manusia secara umum dapat berubah menjadi lebih cerah.
Peningkatan iman dan takwa sebagai syarat mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan syarat yang utama dan pertama melalui pendidikan keagamaan di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren atau pondok merupakan lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Melalui lembaga-lembaga tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat melahirkan sikap humanis-religius bagi para peserta didik dalam rangka pengembangan hidupnya yang berkualitas: bersatu, berkeadilan, makmur, sejahtera dan damai.
Pendidikan Islam dalam perjalanannya, sangat dipengaruhi oleh dua arus pergumulan yaitu bidang politik dan pemikiran yang keduanya saling berkaitan. Dalam perkembangannya, pendidikan Islam yang terbagi kepada dua model yakni pendidikan Islam yang bercorak tradisional (ketimuran) yang dalam perkembangannya menekankan aspek doktriner-normatif. Sementara pendidikan Islam yang modernis (ala Barat) yang pada perkembangannya ditenggarai mulai kehilangan ruh-ruh mendasarnya (transendental).
Pendidikan karakter bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi adalah sesuatu yang dibutuhkan karena dinilai kurang memperhatikan arti dan nilai dibalik proses pembelajaran. Menghadapi persoalan tersebut, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar membuat program Pencerahan Qalbu. Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan di kampus hijau tersebut. Hal yang berbeda dilakukan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, dengan membuat program Character Building Program (CBP) dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada mahasiswa sehingga memiliki karakter yang lebih tangguh. Kasus kedua Perguruan Tinggi Islam tersebut telah memberikan bukti bahwa Perguruan Tinggi Islam yang ada di Makassar mampu melahirkan program yang briliant untuk merespon kondisi mahasiswa dalam beberapa kurun waktu terakhir. Sehingga buku ini sangat penting hadir dihadapan kita semua terutama untuk menjawab kegelisahan tentang pendidikan karakter di Indonesia.